BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama merupakan
kebutuhan dasar setiap manusia karena merupakan naluri yang terdalam dari
setiap insan. Karenanyalah dalam kehidupan sehari-hari, khususnya seorang siswa
seharusnya dibelakali pemahaman agama islam yang kokoh agar hidupnya terarah
dengan baik. Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan usaha sadar dan terencana
untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan
hingga mengimani ajaran islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau
latihan.
Pendidikan agama
Islam adalah salah satu bidang studi yang menjembatani setiap muslim untuk
memperdalam ilmu-ilmu agama, sehingga dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Dalam dunia nyata sekarang ini, banyak umat muslim mengaku dirinya muslim
tetapi masih mengagung-agungkan benda-benda atau sesuatu yang diyakini memiliki
kekuatan lebih. Sesuatu yang memiliki kekuatan lebih itu dapat berupa
benda-benda mati seperti, keris, batu, matahari, makam, dan lain-lain.
Benda-benda hidup yang diyakini memiliki kekuatan lebih dapat berupa,
Pohon-pohon besar, jin, bahkan kyai sekalipun.
Jika hal tersebut dibiarkan, maka keimanan umat muslim akan
terkontaminasi dengan tindakan-tindakan yang dilarang oleh agama yang dapat
mengakibatkan seseorang menjadi musyrik. Hal tersebut sesuai dengan firman
Allah.
(#ÿräsªB$#
öNèdu$t6ômr& öNßguZ»t6÷dâur $\/$t/ör&
`ÏiB Âcrß
«!$#
Artinya:
”Mereka menjadikan
orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah”.(Q.S. At Taubah:31)
Untuk itu, sebagai seorang guru
agama memiliki kewajiban untuk mendidik anak supaya memahami hal-hal yang
dilarang oleh Allah, sehingga dapat menghindarkan diri dari tindakan-tindakan
yang dilarang oleh agama dan lebih meningkatkan keimanan dan keislamannya, yang
pada akhirnya dapat menjunjung tinggi nilai-nilai agama islam.
Hal itu juga harus dibarengi
dengan tuntutan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan
kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa
(Kurikulum PAI, 3: 2002). Karena Islam sesungguhnya adalah rahmat bgi alam
semesta, seperti yang difirmankan oleh Allah SWT.
!$tBur
»oYù=yör& wÎ) ZptHôqy
úüÏJn=»yèù=Ïj9 ÇÊÉÐÈ
Artinya: “ Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan
untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”. (Q.S. Al Anbiya’:107)
Pendidikan Agama Islam
yang hakikatnya merupakan sebuah proses itu, dalam perkembangannya juga
dimaksudkan sebagai tumpuan mata pelajaran yang diajarkan di sekolah maupun di
luar sekolah secara informal. Bahan pelajaran agama tidak diragukan lagi mengandung
nilai-nilai bagi pembentukan pribadi muslim tetapi kalau diberikan dengan cara
yang kurang wajar misalnya anak disuruh menghafal secara mekanis apa yang
disampaikan oleh guru atau yang terdapat di dalam buku-buku pelajaran, tidak
mustahil akan timbul pada diri anak, murid merasa tidak senang dengan guru
agamanya.
Kualitas pendidikan,
sebagai salah satu pilar pengembangan sumberdaya manusia yang bermakna, sangat
penting bagi pembangunan nasional. Bahkan dapat dikatakan masa depan bangsa
bergantung pada keberadaan pendidikan yang berkualitas yang berlangsung di masa
kini. Pendidikan yang berkualitas hanya akan muncul dari sekolah yang berkualitas.
Oleh sebab itu, upaya peningkatan kualitas sekolah merupakan titik sentral
upaya menciptakan pendidikan yang berkualitas demi terciptanya tenaga kerja
yang berkualitas pula. Dengan kata lain upaya peningkatan kualitas sekolah
adalah merupakan tindakan yang tidak pernah terhenti, kapanpun, dimanapun dan
dalam kondisi apapun.
Belajar atau pembelajaran adalah merupakan
sebuah kegiatan yang wajib kita lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita.
Karena ia merupakan kunci sukses unutk menggapai masa depan yang cerah,
mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Yang
pada akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat peran yang
begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan.
Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak
membosankan.
Metode pembelajaran sangat
berperan penting untuk dapat merubah suasana dan memberikan inovasi baru yang
dapat menunjang kegiatan belajar mengajar sehingga kemampuan atau daya serap
yang dimiliki oleh siswa dapat bertahan lama karena proses pembelajaran lebih
berkesan dan tidak mudah dilupakan oleh siswa.
Di SDN …….., Pemahaman siswa
terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam Tentang perilaku terpuji masih sangat
rendah. Hal tersebut di sebabkan karena penerapan metode dalam pembelajaran
kurang sesuai dengan materi yang disampaikan serta tidak melibatkan siswa aktif
dalam pembelajaran.
Data tentang rendahnya pemahaman
siswa ditunjukkan dengan perolehan nilai tes di akhir pembelajaran. Siswa yang
memperoleh nilai di atas 70 atau memenuhi kriteria ketuntasan minimal hanya 12
anak, dari jumlah total siswa kelas 3 SDN ………., yaitu 34 anak. Penerapan metode
yang tidak melibatkan siswa aktif dapat berpengaruh terhadap rendahnya
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Untuk itu, metode permainan
putar angka dapat dijadikan salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman siswa,
karena metode permainan putar angka melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran
dan menjadikan suasana pembelajaran menyenangkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka
penulis mengajukan judul :“Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Agama Islam pada
Pokok Bahasan Perilaku Terpuji melalui Metode Permainan Putar Angka pada Siswa
Kelas III SDN ………. Kecamatan ………. Kabupaten …….. Tahun Pelajaran 2010/2011”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:
- Bagaimanakah peningkatan pemahaman Pendidikan Agama Islam pada Pokok Bahasan Perilaku Terpuji dengan diterapkannya metode permainan putar angka Pada Siswa Kelas III SDN ….. Kecamatan ………. Kabupaten ………Tahun Pelajaran 2010/2011?
- Bagaimanakah pengaruh metode permainan putar angka terhadap pemahaman Pendidikan Agama Islam pada Pokok Bahasan Perilaku Terpuji Pada Siswa Kelas III SDN ……. Kecamatan …….. Kabupaten ……….Tahun Pelajaran 2010/2011?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini
bertujuan untuk:
- Ingin mengetahui peningkatan pemahaman Pendidikan Agama Islam pada Pokok Bahasan Perilaku Terpuji Pada Siswa Kelas III SDN ……. Kecamatan ….. Kabupaten …….. Tahun Pelajaran 2010/2011 setelah diterapkannya metode permainan putar angka.
- Ingin mengetahui pengaruh metode permainan putar angka terhadap pemahaman Pendidikan Agama Islam pada Pokok Bahasan Perilaku Terpuji Pada Siswa Kelas III SDN ……. Kecamatan …….. Kabupaten ….. Tahun Pelajaran 2010/2011.
D. Manfaat Penelitian
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pihak-pihak yang
bersangkutan, yaitu:
1.
Bagi guru
Dengan adanya penelitian ini diharapkan seorang guru dapat menerapkan
penggunaan metode pada saat mengajar yang disesuaikan dengan karakteristik
siswa.
2.
Bagi siswa
Dengan
penggunaan metode permainan putar angka, siswa diharapkan dapat meningkatkan pemahamanya
terhadap materi yang disampaikan, karena siswa dapat terlibat aktif dalam
pembelajaran.
3.
Bagi Lembaga
Penerapan metode permainan putar angka diharapkan akan menjadi salah
satu langkah strategis dalam pengembangan pembelajaran PAI, sehingga dapat
memperoleh hasil yang memuaskan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran PAI
1. Pengertian PAI
Menurut Tadjab,
Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah proses dan usaha serta cara membimbing
ajaran-ajaran agama Islam agar menjadi panutan dan pandangan hidup bagi
seseorang. Sedangkan menurut Roem Rowi mengatakan bahwa Pendidikan Agama Islam
(PAI) adalah merupakan suatu proses membina seluruh potensi manusia sebagai
makhluk yang beriman, berpikir dan berkarya untuk kemaslahatan diri dan lingkungannya.
Sedangkan Zuhairi, Abdul Ghafur dan Slamet mengartikan sebagai usaha-usaha
sistematis dan praktis dalam membantu siswa agar dapat hidup sesuai dengan
ajaran Islam.
Jadi Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan
bagian yang harus diperhatikan artinya Pendidikan Agama Islam (PAI) akan mampu mengarahkan
dan membimbing ke jalan yang lurus yang diridhoi oleh Allah SWT. Sehingga
pendidikan agama akan tetap menjadi ruh yang menjiwai kecerdasan anak yang
mampu memperkokoh nilai-nilai religius serta menjadi fondasi bagi peserta didik
menuju kedewasaan
2. Ruang Lingkup
Ruang
lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian, keselarasan, dan
keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan
sesama manusia, dan ketiga hubungan manusia dengan dirinya sendiri, serta
hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya.
Ruang lingkup Pendidikan Agama
Islam juga
identik dengan aspek-aspek Pengajaran Agama Islam karena materi yang terkandung
didalamnya merupakan perpaduan yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
Apabila dilihat dari segi
pembahasannya maka ruang lingkup Pendidikan Agama Islam yang umum dilaksanakan di
sekolah adalah :
a.
Pengajaran
keimanan
Pengajaran
keimanan berarti proses belajar mengajar tentang aspek kepercayaan, dalam hal
ini tentunya kepercayaan menurut ajaran Islam, inti dari pengajaran ini adalah
tentang rukun Islam.
b.
Pengajaran
akhlak
Pengajaran
akhlak adalah bentuk pengajaran yang mengarah pada pembentukan jiwa, cara
bersikap individu pada kehidupannya, pengajaran ini berarti proses belajar
mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang diajarkan berakhlak baik.
c.
Pengajaran
ibadah
Pengajaran
ibadah adalah pengajaran tentang segala bentuk ibadah dan tata cara
pelaksanaannya, tujuan dari pengajaran ini agar siswa mampu melaksanakan ibadah
dengan baik dan benar. Mengerti segala bentuk ibadah dan memahami arti dan
tujuan pelaksanaan ibadah.
d.
Pengajaran
fiqih
Pengajaran
fiqih adalah pengajaran yang isinya menyampaikan materi tentang segala
bentuk-bentuk hukum Islam yang bersumber pada Al-Quran, sunnah, dan dalil-dalil
syar’i yang lain. Tujuan pengajaran ini adalah agar siswa mengetahui dan
mengerti tentang hukum-hukum Islam dan melaksanakannya dalam kehidupan
sehari-hari.
e.
Pengajaran
Al-Quran
Pengajaran
Al-Quran adalah pengajaran yang bertujuan agar siswa dapat membaca Al-Quran dan
mengerti arti kandungan yang terdapat di setiap ayat-ayat Al-Quran. Akan tetapi
dalam prakteknya hanya ayat-ayat tertentu yang di masukkan dalam materi
Pendidikan Agama Islam yang disesuaikan dengan tingkat pendidikannya.
f.
Pengajaran
sejarah Islam
Tujuan
pengajaran dari sejarah Islam ini adalah agar siswa dapat mengetahui tentang
pertumbuhan dan perkembangan agama Islam dari awalnya sampai zaman sekarang
sehingga siswa dapat mengenal dan mencintai agama Islam.
3. Pokok Bahasan Perilaku Terpuji (Bekerja Keras)
a. Pengertian
Pokok bahasan perilaku terpuji
dalam penelitian ini yang dibahas adalah pada sub pokok bahasan “bekerja
keras”. Pengertian bekerka keras antara lain.
1)
Melakukan sesuatu dengan
sungguh-sungguh,
2)
Gigih dalam melakukan sebuah
pekerjaan
3)
Melakukan sesuatu tanpa
mengenal lel;ah
4)
Sesuatu dilakukan dengan niat
kuat
5)
Tidak mudah mengubah niat
karena mendapat hambatan
6)
Tidak lemah dalam menghadapi
cobaan
7)
Selalu bersemangat dalam
melakukan pekerjaan, (Sopandi, Andi:2010)
b. Manfaat perilaku kerja keras
Perilaku kerja keras akan
menghasilkan manfaat, baik manfaat lahiriah maupu manfaat batiniah. Manfaat
tersebut di antaranya:
1. Pekerja keras akan meraih kesuksesan yang hakiki,
2. Pekerja keras akan mampu bertahan hidup,
3. Pekerja keras akan terhormat
4. Pekerja keras akan dikenal
5. Pekerja keras akan bertambah ilmu dan
pengalamannya
c. Perintah untuk bekerja keras
Bekerja merupakan sebuah perintah
Allah. Allah menciptakan manusia agar manusia beribadah, seperti firman Allah.
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur wÎ) Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyaat:56)
Adapun untuk beribadah itu manusia
perlu bekal. Misalnya, ibadah sholat untuk menutup aurat adalah dengan pakaian.
Pakaian adalah salah satu harta kekayaan, sedangkan kekayaan harus dicari
melalui bekerja, (Sopandi, Andi, 2010:94)
Perintah-perintah tentang
bekerja keras lainnya antara lain.
Æ÷tGö/$#ur !$yJÏù
9t?#uä
ª!$# u#¤$!$#
notÅzFy$# ( wur [Ys?
y7t7ÅÁtR ÆÏB
$u÷R9$# (
Artinya:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi……”. (Q.S. Al Qasas (28):77)
Dan Firman Allah SWT.
#sÎ*sù ÏMuÅÒè% äo4qn=¢Á9$# (#rãϱtFR$$sù Îû ÇÚöF{$#
(#qäótGö/$#ur `ÏB È@ôÒsù «!$# (#rãä.ø$#ur ©!$# #ZÏWx.
ö/ä3¯=yè©9 tbqßsÎ=øÿè?
ÇÊÉÈ
Artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, Maka
bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah
banyak-banyak supaya kamu beruntung”.(Q.S. Al Jumu’ah (62):10)
B. Metode Pembelajaran
1.
Pengertian Metode
Metode
pembelajaran adalah cara dalam menyajikan (menguraikan materi, memberi contoh,
dan memberi latihan) isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu.
Tidak semua metode pembelajaran sesuai untuk digunakan dalam mencapai tujuan
pembelajaran tertentu, (Hermawan, 2008:11.11)
Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan.
Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan
metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan
demikian suatu strategi dapat dilaksanakan dengan berbagai metode.
2. Metode Permainan
Putar Angka
Permainan (games), popular berbagai
sebutan, anatar lain pemanasan (ice-breaker) atau penyegaran (energizer). Arti
harfiah ice-breaker adalah “pemecah es”, jadi, arti pemanasan dalam proses
belajar adalah pemecah situasi kebekuan fikiran atau fisik peserta didik.
Permainan juga dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh
semangat, dan antusiasme.
Berdasarkan pengertian
permainan di atas, maka Metode permainan putar angka merupakan metode yang
diterapkan sebagai upaya pemecah situasi kebekuan fikiran atau fisik siswa
dengan harapan tercapainya tujuan pembelajaran. Metode permainan putar angka
adalah metode dengan menerapkan permainan memutar kertas yang telah digunting
melingkar yang di dalamnya ditulisi angka-angka. Angka-angka yang dituliskan di
dalam potongan kertas berbentuk lingkaran adalah nomor absen siswa.
Metode ini diarahkan agar
belajar dapat dicapai secara efisien dan efektif dalam suasana gembira meskipun
membahas hal-hal sulit atau berat. Sebaliknya permainan putar angka digunakan
sebagai bagian dari proses belajar, bukan hanya untuk mengisi waktu kosong atau
sekedar permaianan.
3. Langkah-langkah Permainan Putar Angka
Langkah-langkah yang dilakukan
guru dalam menerapkan metode Permainan
Putar Angka adalah sebagai berikut.
1) Menyiapkan media
2) Menyampaikan materi pembelajaran
3) Menjelaskan petunjuk pelaksanaan permainan putar
angka
4) Menentukan alokasi waktu
5) Untuk mengawali, guru memutar media kertas
berbentuk lingkaran
6)
Angka
yang ditunjuk dengan jarum adalah nomor absen siswa
7)
Nomor
absen siswa yang ditunjuk oleh jarum, maka diwajibkan maju di depan kelas untuk
melakukan aktivitas sesuai dengan perintah guru
8) Siswa melakukan perintah guru
9) Siswa yang telah menjawab perintah guru, sebelum
kembali ke tempat duduk, diminta untuk memutar media untuk menentukan siapa
yang mendapatkan giliran maju ke depan kelas, dan seterusnya
10) Penilaian
11) Evaluasi
12) penyimpulan
C. Pemahaman
Menurut kamus Psikologi, kata pemahaman berasal dari kata
"insight" yang mempunyai arti wawasan, pengertian pengetahuan
yang mendalam. Jadi arti dari insight adalah suatu pemahaman atau penilaian
yang beralasan mengenai reaksi-reaksi pengetahuan atau kesadaran dan kemampuan
yang dimiliki seseorang. Sumadi Suryabrata dalam bukunya Psikologi mengatakan: insight
adalah didapatnya pemecahan problem, dimengertinya persoalan dan mendapatkan
pemecahan.
Adapula yang mengistilahkan
pemahaman adalah illumination yangmerupakan tahap mencari dan menemukan
kunci pemecahan, menghimpun informasi dari luar untuk dianalisis dan disintesiskan,
kemudian merumuskanbeberapa keputusan. Pemahaman dapat juga diartikan menguasai
sesuatu dengan pikiran, karena itu belajar berarti harus mengerti secara mental
makna dan filosofinya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya,
sehingga menyebabkan siswa memahami suatu situasi.
Hal ini sangat penting
bagisiswa yang belajar. Memahami maksudnya, menangkap maknanya adalah tujuan
akhir dari setiap mengajar. Pemahaman memiliki arti yang sangat mendasar yang
meletakkan bagian-bagian belajar pada proposinya. Tanpa itu maka skill
pengetahuan dan sikap tidak akan bermakna. Dalam belajar unsur
comprehension/pemahaman itu tidak dapat dipisahkan dari unsur-unsur psikologis
yang lain.
Dengan motivasi, konsentrasi
dan reaksi maka subyek belajar dapat mengembangkan fakta-fakta dan ide-ide
adalah skill, kemudian dengan unsur organisasi, maka subyek belajar
dapat menata hal-hal tersebut, secara bertautan bersama menjadi suatu pola yang
logis karena mempelajari sejumlah data sebagaimana adanya,secara
bertingkat/berangsur-angsur, subyek belajar mulai memahami artinyadan implikasi
dari persoalan secara keseluruhan. Perlu diingat comprehension adalah
pemahaman, tidaklah hanya sekedar tahu. Akan tetapi, juga menghendaki agar subyek
belajar dapat memanfaatkan bahan-bahan yang telah dipelajari. ( http://id.shvoong.com / social – sciences / education /
2201215 – pengertian – pemahaman – siswa /#ixzz1f3blh1Vp)
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis
tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan, “Dengan menerapkan metode permainan putar angka dalam pelajaran PAI pada pokok bahasan perilaku
terpuji, pemahaman siswa kelas III SDN …….. kecamatan …….Kabupaten ……… akan
meningkat”.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Setting Penelitian
1. Tempat
Penelitian
dilaksanakan di kelas I SDN ……. Kecamatan …….. Kabupaten …………..
2. Waktu Pelaksanaan
Siklus I
dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 26 Maret 2011 jam ke-1 dari pukul 07.00
s/d 08.10 WIB, sedangkan siklus II
dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 2 April 2011 jam ke-1 dari pukul
07.00 s/d 08.10 WIB.
3. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang menjadi
fokus dalam penelitian ini adalah pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang Perilaku
terpuji dengan menerapkan metode permainan Putar angka untuk meningkatkan pemahaman
siswa
B.
Subyek
Penelitian
Subjek
penelitian adalah siswa kelas III SDN ……. tahun pelajaran 2010/2011, yang
berjumlah 34 siswa, yang terdiri atas 20 siswa laki–laki dan 14 siswa perempuan.
C. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Tujuan
utama penelitian ini adalah peningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran perilaku
terpuji, pada siklus I dan II dengan metode permainan putar angka. Guru
bertindak sebagai peneliti dengan dibantu oleh rekan guru satu sekolah sebagai
observer.
D. Rancangan Penelitian
Model penelitian tindakan menggambarkan
adanya empat langkah.
![]() |
Gambar 3.1. Alur Penelitian
Siklus di atas
terdidri atas empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Empat tahap di atas berlaku untuk setiap siklus :
D.1. Siklus I
1) Perencanaan
a.
Pengumpulan data sebagai bahan
identifikasi masalah dan alternative pemecahan masalahnya.
b.
Merancang langkah-langkah
pembelajaran.
c.
Menentukan mata pelajaran dan
pokok bahasannya yang akan di teliti.
d.
Melaksanakan langkah-langkah
pembelajaran
e.
Menyusun lembar penilaian atau
instrumen penilaian serta menentukan sumber belajar.
2) Tindakan
Pada pelaksanaan
tindakan peneliti mengacu pada RPP yang telah disusun bersama dengan observer
(Terlampir)
3) Pengamatan
a). Melakukan observasi
b). Menilai hasil tindakan siswa dengan
format penilaian
4) Refleksi
a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah
dilakukan yang meliputi evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam
tindakan.
b) Membahas hasil evaluasi.
c). Memperbaiki tindakan sesuai hasil
evaluasi untuk digunakan pada siklus II.
D.2. Siklus II
1) Mengidentifikasi masalah dan menetapkan
alternatif pemecahan masalah berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I.
2) Tindakan
Pelaksanaan
tindakan pada siklus II ini tetap mengacu pada RPP yang telah dibuat oleh
peneliti bersama dengan observer. RPP yang dibuat hampir sama dengan RPP pada
siklus I, hanya mengalami sedikit perubahan. Perubahan yang dimaksud adalah
mengoreksi kelemahan-kelemahan pada siklus I untuk diperbaiki pada siklus II
ini (RPP Terlampir)
3) Pengamatan
Mengumpulkan data-data dari
tindakan-tindakan
4) Refleksi
Mengevaluasi tindakan pada siklus II
E. Instrumen Penelitian
Karena penelitian ini merupakan
deskriptif kuantitatif, maka dari itu bentuk instrumen dalam penelitian ini
yaitu : lembar atau format penilaian dilengkapi dengan rubrik penilaian.
F. Data dan Pengumpulan Data
Data adalah
segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bukti untuk menyusun suatu
informasi (Arikunto, 1998:114). Menurut cara perolehannya data dibedakan
menjadi dua, yaitu : data primer dan sekunder. Data primer yaitu data yang
diperoleh dari sumber aslinya. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui
perantara, seperti melalui buku data kelas, Buku ulangan Harian, dll.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka data penelitian ini berupa data
primer yaitu berupa hasil observasi langsung terhadap aktivitas siswa.
Untuk mendapatkan data yang
diperoleh peneliti menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menyediakan pedoman penilaian beserta
rubrik penilaiannya
b. Memberikan test kepada seluruh subjek
penelitian
c. Mengamati tindakan siswa dalam pembelajaran
PAI sesuai dengan kriteria penilaian.
d. Menghitung skor dengan menggunakan rumus
N = Jumlah Skor x 100%
Skor Maksimum
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data
yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah teknik
statistik deskriptif kuantitatif. Dalam pelaksanaan analisis ini kegiatan
utamanya adalah mengolah skor menjadi nilai. Ada pun tahapan analisisnya adalah :
a. Menyusun tabel frekuensi untuk tiap-tiap
indikator
b. Menghitung Mean (M) dengan rumus
M = fx
N
Keterangan :
M = nilai rata-rata
f = Frekuensi
x = nilai
N = jumlah siswa
H. Indikator Keberhasilan
Indikator untuk
mengetahui keberhasilan penelitian ini ditetapkan sebagai berikut:
a. Nilai rata-rata kelas
sekurang-kurangnya mendapat 75 dari nilai hasil tes formatif menggunakan
strategi pembelajaran permainan putar angka.
b. Ketuntasan siswa ≥ 80 %
c. Siswa dinyatakan tuntas apabila
nilai yang diperoleh ≥ 70
d. Siswa dinyatakan tidak tuntas
apabila nilai yang diperoleh < 70
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Data Awal Siswa
Data awal ini adalah
data yang dikumpulkan oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian.
Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan rendahnya pemahaman siswa terhadap
pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang perilaku terpuji. Pemahaman siswa yang
rendah menjadi fokus penelitian ini, sehingga peneliti berusaha untuk
mengadakan perbaikan.
Data yang diperoleh berdasarkan
hasil nilai formatif siswa adalah dari 34 siswa kelas III SDN …….. Kecamatan ……..Kabupaten
……., 65 % atau 22 siswa dinyatakan tidak tuntas dalam belajar, karena nilai
yang diperoleh masih di bawah kriteria ketuntasan minimal yang telah
ditetapkan, yaitu 70. Sedangkan siswa yang dinyatakan tuntas hanya 12 anak atau
35 %.
Berdasarkan data
yang diperoleh pada tahap awal ini, kemudian direfleksikan pada siklus I dengan
memperhatikan kendala-kendala yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran,
sehingga pemahaman siswa dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang
perilaku terpuji dapat meningkat sesuai dengan target-target yang telah
ditentukan oleh peneliti bersama dengan pengamat.
Data pada tahap awal
ini disajikan dalam table di bawah ini.
Tabel 4.1. Karakteristik Siswa tahap Awal
No
|
NAMA SISWA
|
NILAI
|
Ketuntasan
|
|
Tuntas
|
Tidak Tuntas
|
|||
1
|
Tegar Rizki U
|
60
|
|
√
|
2
|
Sharfina R
|
70
|
√
|
|
3
|
Andi Ramadhani
|
60
|
|
√
|
4
|
Hari Mahmudi
|
60
|
|
√
|
5
|
M. Andik S
|
60
|
|
√
|
6
|
Santika R
|
60
|
|
√
|
7
|
Tedi Bagus S
|
50
|
|
√
|
8
|
Zainul Abidin
|
70
|
√
|
|
9
|
Alex Dwi C
|
60
|
|
√
|
10
|
Agustin A
|
60
|
|
√
|
11
|
Clara A.D.P
|
50
|
|
√
|
12
|
Dimas Adi P
|
50
|
|
√
|
13
|
Della Nur P
|
70
|
√
|
|
14
|
Dafit F
|
60
|
|
√
|
15
|
Efa Nur A
|
60
|
|
√
|
16
|
Gita Anggraeni
|
70
|
√
|
|
17
|
Ignatius Resa
P.M
|
60
|
|
√
|
18
|
Lina Oktaviano
|
70
|
√
|
|
19
|
Mei Mayangsari
|
80
|
√
|
|
20
|
Mega Amalia F
|
70
|
√
|
|
21
|
Mukamat Nur A
|
60
|
|
√
|
22
|
Maftahul A
|
60
|
|
√
|
23
|
Nasrul M.S
|
70
|
√
|
|
24
|
Ogi Khoirul S
|
60
|
|
√
|
25
|
Oktavira S
|
50
|
|
√
|
26
|
Pujo Sampurno
|
70
|
√
|
|
27
|
Riris ABdelia
T.A
|
60
|
|
√
|
28
|
Robbi Hidayat
|
70
|
√
|
|
29
|
Sela Tri F.T
|
60
|
|
√
|
30
|
Slamet Suyono
|
70
|
√
|
|
31
|
Sri Endang W
|
50
|
|
√
|
32
|
Toni Hermawan
|
60
|
|
√
|
33
|
Gilang Chandra R
|
70
|
√
|
|
34
|
Deva Pandi F
|
60
|
|
√
|
JUMLAH
|
2120
|
12
|
22
|
|
RATA-RATA
|
62
|
─
|
─
|
|
PERSENTASE
KETUNTASAN
|
─
|
35%
|
65%
|
2. Hasil Penelitian Siklus I
a. Rencana
a.
Pengumpulan data sebagai bahan
identifikasi masalah dan alternative pemecahan masalahnya.
b.
Merancang langkah-langkah
pembelajaran (RPP).
c.
Menentukan mata pelajaran dan
pokok bahasannya yang akan di teliti.
d.
Melaksanakan langkah-langkah
pembelajaran
e.
Menyusun lembar penilaian atau
instrumen penilaian serta menentukan sumber belajar.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan padahari Sabtu tanggal 26 Maret 2011
pada jam pertama dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN …..
Kecamatan ….. Kabupaten ….. Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan menerapkan metode
permainan putar angka sebagai langkah perbaikan pembelajaran pada tahap awal.
Langkah-langkah
pembelajaran pada siklus I terperinci dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
atau RPP (terlampir), tetapi secara rinci langkah
pelaksanaan pembelajaran terdiri atas tiga langkah, yaitu kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
Pada kegiatan awal guru
menyiapkan salam, do’a, apersepsi, dan menyiapkan media. Pada kegiatan inti,
guru menjelaskan materi, menerapkan metode permainan putar angka. Pada kegiatan
akhir, guru menyimpulkan, memberoi soal, dan memberikan nilai.
Berdasarkan hasil perolehan
nilai formatif siswa pada tahap awal menunjukkan bahwa pemahaman siswa masih
kurang sesuai dengan target penelitian.
Data yang diperoleh menunjukkan, dari 34 siswa, 62 % atau 21 anak
dinyatakan tuntas dalam belajar, sedangkan 13 anak dinyatakan tidak tuntas,
karena nilai yang diperoleh masih di bawah KKM, yaitu 70.
Data siswa pada siklus I disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.2. Karakteristik Siswa Siklus I
No
|
NAMA SISWA
|
NILAI
|
Ketuntasan
|
|
Tuntas
|
Tidak Tuntas
|
|||
1
|
Tegar Rizki U
|
70
|
√
|
|
2
|
Sharfina R
|
90
|
√
|
|
3
|
Andi Ramadhani
|
70
|
√
|
|
4
|
Hari Mahmudi
|
60
|
|
√
|
5
|
M. Andik S
|
70
|
√
|
|
6
|
Santika R
|
80
|
√
|
|
7
|
Tedi Bagus S
|
60
|
|
√
|
8
|
Zainul Abidin
|
90
|
√
|
|
9
|
Alex Dwi C
|
80
|
√
|
|
10
|
Agustin A
|
70
|
√
|
|
11
|
Clara A.D.P
|
60
|
|
√
|
12
|
Dimas Adi P
|
60
|
|
√
|
13
|
Della Nur P
|
80
|
√
|
|
14
|
Dafit F
|
60
|
|
√
|
15
|
Efa Nur A
|
60
|
|
√
|
16
|
Gita Anggraeni
|
90
|
√
|
|
17
|
Ignatius Resa
P.M
|
60
|
|
√
|
18
|
Lina Oktaviano
|
80
|
√
|
|
19
|
Mei Mayangsari
|
90
|
√
|
|
20
|
Mega Amalia F
|
90
|
√
|
|
21
|
Mukamat Nur A
|
70
|
√
|
|
22
|
Maftahul A
|
70
|
√
|
|
23
|
Nasrul M.S
|
90
|
√
|
|
24
|
Ogi Khoirul S
|
60
|
|
√
|
25
|
Oktavira S
|
60
|
|
√
|
26
|
Pujo Sampurno
|
90
|
√
|
|
27
|
Riris ABdelia
T.A
|
60
|
|
√
|
28
|
Robbi Hidayat
|
80
|
√
|
|
29
|
Sela Tri F.T
|
60
|
|
√
|
30
|
Slamet Suyono
|
80
|
√
|
|
31
|
Sri Endang W
|
60
|
|
√
|
32
|
Toni Hermawan
|
80
|
√
|
|
33
|
Gilang Chandra R
|
90
|
√
|
|
34
|
Deva Pandi F
|
60
|
|
√
|
JUMLAH
|
2420
|
21
|
13
|
|
RATA-RATA
|
71
|
─
|
─
|
|
PERSENTASE
KETUNTASAN
|
─
|
62%
|
38%
|
Tabel 4.3. Penilaian
Aktivitas Guru
No
|
Instrumen
|
Kriteria
|
||
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
||
1.
|
Memotivasi Siswa
|
√
|
|
|
2.
|
Melibatkan Siswa Aktif Dalam Pembelajaran
|
|
√
|
|
3.
|
Membimbing siswa
|
|
|
√
|
4.
|
Menyimpulkan
|
|
√
|
|
Tabel 4.4. Penilaian Aktivitas Siswa
No
|
Instrumen
|
Kriteria
|
||
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
||
1.
|
Daya tarik siswa
|
√
|
|
|
2.
|
Keterlibatan
siswa dalam pembelajaran
|
√
|
|
|
3.
|
Menyimpulkan materi
|
|
√
|
|
4.
|
Pemahaman siswa
|
|
√
|
|
Tabel 4.5
Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siklus I
No
|
Uraian
|
Siklus I
|
1
|
Jumlah Nilai Tes Formatif
|
2420
|
2
|
Rata-rata Nilai Formatif
|
71
|
3
|
Jumlah Siswa Tuntas
|
21
|
4
|
Jumlah Siswa Tidak Tuntas
|
13
|
5
|
Persentase Siswa yang Tuntas
|
62 %
|
6
|
Persentase Siswa yang Tidak Tuntas
|
38 %
|
c. Pengamatan
Data pada siklus diamati untuk
dijadikan bahan refleksi, data yang diperoleh pada siklus I menunjukkan bahwa
masih terdapat 13 siswa yang belum tuntas dalam belajar dan persentase
ketuntasan hanya mencapai 62%, peneliti bersama observer telah memutuskan bahwa
penelitian akan dihentikan jika persentase katuntasan ≥ 70%.
c. Refleksi
Dalam kegiatan refleksi,
dihasilkan kesimpulan sebagai berikut:
a.
Pemahaman siswa masih perlu
ditingkatkan, karena masih terdapat 13 anak atau 38 % siswa yang belum tuntas
dalam belajar.
b.
Peneliti bersama observer
memutuskan untuk melanjutkan pada siklus berikutnya, karena persentase
ketuntasan yang diperoleh masih di bawah 80%.
c.
Mengumpulkan data terntang
kelemahan-kelamahan yang terjadi pada siklus I untuk diperbaikki pada sikus
berikutnya
d.
Membahas pemecahan hambatan yang
terjadi pada siklus I
3. Hasil
Penelitian Siklus II
a.
Rencana
Mengidentifikasi masalah dan
menetapkan alternatif pemecahan masalah berdasarkan hasil evaluasi pada siklus
I.
b. Pelaksanaan
Langkah-langkah pembelajaran
pada siklus II terperinci dalam rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP (terlampir). Pelaksanaan pembelajaran pada
siklus II ini pada dasarnya masih sama dengan yang diterapkan pada siklus I,
hanya melakukan perbaikan, diantaranya melakukan bimbingan kepada siswa dan
menjelaskan petunjuk pelaksanaan permainan putar angka.
Berdasarkan hasil perolehan
nilai formatif siswa pada siklus I menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman
siswa setelah menerapkan metode permainan putar angka, tetapi masih belum
sesuai dengan target penelitian.
Data yang diperoleh
menunjukkan, dari 34 siswa, 94 % atau 32 anak dinyatakan tuntas dalam belajar,
sedangkan 2 anak dinyatakan tidak tuntas, karena nilai yang diperoleh masih di
bawah KKM, yaitu 70.
Data siswa pada siklus I disajikan
dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.6. Karakteristik
Siswa Siklus II
No
|
NAMA SISWA
|
NILAI
|
Ketuntasan
|
|
Tuntas
|
Tidak Tuntas
|
|||
1
|
Tegar Rizki U
|
90
|
√
|
|
2
|
Sharfina R
|
100
|
√
|
|
3
|
Andi Ramadhani
|
80
|
√
|
|
4
|
Hari Mahmudi
|
70
|
√
|
|
5
|
M. Andik S
|
90
|
√
|
|
6
|
Santika R
|
100
|
√
|
|
7
|
Tedi Bagus S
|
70
|
√
|
|
8
|
Zainul Abidin
|
100
|
√
|
|
9
|
Alex Dwi C
|
100
|
√
|
|
10
|
Agustin A
|
80
|
√
|
|
11
|
Clara A.D.P
|
70
|
√
|
|
12
|
Dimas Adi P
|
60
|
|
√
|
13
|
Della Nur P
|
100
|
√
|
|
14
|
Dafit F
|
70
|
√
|
|
15
|
Efa Nur A
|
70
|
√
|
|
16
|
Gita Anggraeni
|
100
|
√
|
|
17
|
Ignatius Resa P.M
|
70
|
√
|
|
18
|
Lina Oktaviano
|
100
|
√
|
|
19
|
Mei Mayangsari
|
90
|
√
|
|
20
|
Mega Amalia F
|
100
|
√
|
|
21
|
Mukamat Nur A
|
80
|
√
|
|
22
|
Maftahul A
|
90
|
√
|
|
23
|
Nasrul M.S
|
100
|
√
|
|
24
|
Ogi Khoirul S
|
70
|
√
|
|
25
|
Oktavira S
|
70
|
√
|
|
26
|
Pujo Sampurno
|
100
|
√
|
|
27
|
Riris ABdelia T.A
|
70
|
√
|
|
28
|
Robbi Hidayat
|
80
|
√
|
|
29
|
Sela Tri F.T
|
70
|
√
|
|
30
|
Slamet Suyono
|
80
|
√
|
|
31
|
Sri Endang W
|
60
|
|
√
|
32
|
Toni Hermawan
|
100
|
√
|
|
33
|
Gilang Chandra R
|
100
|
√
|
|
34
|
Deva Pandi F
|
80
|
√
|
|
JUMLAH
|
2860
|
32
|
2
|
|
RATA-RATA
|
84
|
─
|
─
|
|
PERSENTASE KETUNTASAN
|
─
|
94%
|
6%
|
Tabel 4.7. Penilaian Aktivitas
Guru
No
|
Instrumen
|
Kriteria
|
||
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
||
1.
|
Memotivasi Siswa
|
√
|
|
|
2.
|
Melibatkan Siswa Aktif Dalam Pembelajaran
|
√
|
|
|
3.
|
Membimbing siswa
|
√
|
|
|
4.
|
Menyimpulkan
|
√
|
|
|
Tabel 4.8. Penilaian Aktivitas Siswa
No
|
Instrumen
|
Kriteria
|
||
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
||
1.
|
Daya tarik siswa
|
√
|
|
|
2.
|
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran
|
√
|
|
|
3.
|
Menyimpulkan materi
|
|
√
|
|
4.
|
Pemahaman siswa
|
|
√
|
|
Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siklus II
No
|
Uraian
|
Siklus
II
|
1
|
Jumlah
Nilai Tes Formatif
|
2860
|
2
|
Rata-rata
Nilai Formatif
|
84
|
3
|
Jumlah
Siswa Tuntas
|
32
|
4
|
Jumlah
Siswa Tidak Tuntas
|
2
|
5
|
Persentase
Siswa yang Tuntas
|
94 %
|
6
|
Persentase
Siswa yang Tidak Tuntas
|
6 %
|
c. Pengamatan
Data yang diperoleh pada siklus II
dijadikan bahan untuk melakukan refleksi. Data pada siklus II menunjukkan bahwa
persentase ketuntasan siswa telah lebih dari 80 % dan rata-rata kelas yang
diperoleh lebih dari 75 atau telah merncapai batas minimal yang telah
ditentukan oleh peneliti bersama observer.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
bersama observer maka diputuskan untuk tidak melanjutkan pada siklus
berikutnya, walaupun masih terdapat 2 siswa yang belum tuntas dalam belajar
tetapi hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu
ketuntasan siswa lebih dari 80 % dan rata-rata kelas lebih dari 75.
B.
Pembahasan
Pembelajaran
dalam siklus satu dilakukan dalam usaha untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap pelajaran PAI tentang perilaku terpuji. Pada pembelajaran ini,
peneliti menerapkan metode permainan putar angka.
Pada siklus I, peneliti membagi
kegiatan menjadi 3 tahap. Pada kegiatan awal peneliti memotivasi siswa dan
menarik minat belajar siswa. Peneliti juga menyampaikan tujuan perbaikan
pembelajaran agar anak memahami langkah-langkah pembelajaran yang perlu
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Pada kegiatan inti, guru
menjelaskan materi pembelajaran dan memberi pertanyaan kepada anak yang nomor
absennya ditunjuk oleh jarum setelah media di putar.
Pada
kegiatan akhir, siswa bersama guru menyimpulkan materi. Setelah itu guru
memberikan evaluasi kepada siswa. Dari hasil
evaluasi siswa, yaitu sebesar 62 % siswa sudah menguasai materi pelajaran.
Namun hasil tersebut belum memenuhi target syarat keberhasilan dalam
pembelajaran. Berdasarkan hasil diskusi dengan pengamat, maka diperlukan
perbaikan pembelajaran ulang dengan cara yang lebih baik dari pada sebelumnya.
Dalam
pembelajaran siklus II peneliti tetap menerapkan metode permainan putar angka. Tetapi
melakukan perbaikkan pada langkah pembelajaran siklus I dengan menjelaskan
petunjuk pelaksanaan permainan putar angka dan memberikan bimbingan kepada
siswa. Berdasarkan hasil evaluasi siklus
II, 94 % dari 34 siswa dinyataan tuntas dan 2 siswa belum tuntas dalam belajar.
Walaupun masih terdapat siswa yang belum tuntas dalam belajar, tetapi hasil
yang dicapai sudah sesuai dengan tujuan awal penelitian, yaitu penelitian
dinyatakan berhasil apabila nilai rata-rata kelas yang diperoleh sebesar lebih
dari 75 dan ketuntasan belajar siswa lebih dari 80 %.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pelaksanaan
perbaikkan pembelajaran pada pelajaran PAI tentang perilaku terpuji, maka dapat
disimpulkan, bahwa. Penggunaan Metode permainan putar angka memiliki kontribusi
yang besar dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa, dengan ditandai pada perolehan
nilai formatif siswa yang mengalami peningkatan. Pada tahap awal ketuntasan
siswa hanya 35 %, sedangkan pada siklus I ketuntasan belajar siswa mencapai 62%
atau mengalami peningkatan 27 %. Pada siklus II ketuntasan siswa mencapai 94 %.
Penggunaan Metode permainan putar
angka pada pelajaran PAI tentang perilaku terpuji dapat terselesaikan hanya
dengan dua siklus, karena pada siklus kedua ketuntasan belajar lebih dari 80 %
dan nilai rata-rata kelas lebih dari 75.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang diajukan adalah
sebagai berikut.
a.
Guru hendaknya kratif dan
inovatif dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, misalnya dalam menentukan
penggunaan metode pembelajaran
b.
Guru hendaknya memilih metode
sesuai dengan materi yang disampaikan.
c.
Guru harus peka terhadap
kesulitan-kesulitan siswa, sehingga siswa dapat memperoleh hasil pembelajaran
yang memuaskan.
d.
Guru harus menguasai materi
pembelajaran sebelum menyajikan materi tersebut kepada peserta didiknya.
e.
Guru harus dapat melibatkan
siswa secara aktif dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan
Terjemahan
Al-Hadits
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineksa Cipta
Daradjat, Zakiah (2004). Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Hermawan, Asep H (2008). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Iswara Widya, (2003) Contextual Teaching And
Learning, Semarang ,
Dirjen Dikdasmen Depdiknas.
KKG PAI Kab. Jombang (2009). Pendidikan Agama Islam. Jombang: Dinas
Pendidikan Kabupaten Jombang .
Paimun (1998). Psikologi
Perkembangan. Jakarta: Universitas Terbuka
Qomar, Mujamil (2007). Manajemen Pendidikan Islam. Malang: Erlangga.
Sopandi, Andi (2009). Pendidikan Agama Islam. Jakarta: CV.
Bina Pustaka
Tim Dosen Agama Islam UM. (2001). Pendidikan Agama Islam Untuk Mahasiswa.
Malang: Universitas Negeri Malang
Tobroni (2008). Pendidikan
Islam. Jakarta: UMM Press.
Winataputra, Udin S. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.
Comments
Post a Comment